Sunday, January 27, 2019

5:29 AM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Yayasan Noken Papua Beri Penghargaan Unesco Award ke Pemkot Sorong.

Yayasan Noken Papua Beri Penghargaan Unesco Award ke Pemkot Sorong


Yayasan Noken Papua Beri Penghargaan Unesco Award ke Pemkot Sorong

Posted: 26 Jan 2019 11:36 AM PST

 Yayasan Noken Papua Beri Penghargaan Unesco Award ke Pemkot SorongSORONG, LELEMUKU.COM - Noken Papua Foundation atau Yayasan Noken Papua memberikan Penganugerahan Piagam Penghargaan Noken Unesco atau dikenal Noken Unesco Award 2018 kepada pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat melalui Pencetus Noken Papua ke Unesco, Titus Pikei, SH.,M.Si yang diterima langsung Walikota Sorong, Drs. Ec. L. Jitmau, MM.

Hal ini dilakukan sehubungan dengan penetapan Noken Papua sebagai warisan budaya tak benda atau warisan dunia oleh Lembaga Kebudayaan Dunia di Markas Unesco Paris pada 4 Desember 2012 hingga saat ini, dan juga untuk merayakan hari Noken yang ke enam tahun.

Titus Pikei dalam arahan singkat mengatakan, penghargaan tersebut bertujuan agar pada waktu ke depan, dapat menjaring semua komponen pengrajin noken dari berbagai komunitas pengrajin noken di Kota Sorong. Sedang untuk budidaya bahan baku hutan dan lingkungan, dapat didata bersama para tetua adat atau kepala suku, kemudian disampaikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sehingga dapat diberi solusi untuk melakukan budidaya bahan baku noken.

"Kalau budidaya bahan baku, harus tua-tua adat tidak boleh langsung pikir jual tanah. Tetapi di atas tanah ini dapat dilakukan budidaya bahan baku noken, agar dapat digunakan beberapa tahun mendatang. Jadi tidak perlu keluar duit banyak, tinggal ambil gratis tapi dapat untung. Ini pesan saya kepada semua pihak termasuk pemerintah Kota Sorong beserta jajarannya, agar dapat menjaga hutan dan lingkungan sekitar, terlebih pohon bahan baku noken", jelas Titus.

Walikota Sorong dalam arahannya mengatakan, Titus adalah aset penting di Tanah Papua, dimana Titus dapat membawa tanah Papua ke masa depan yang lebih baik.

"Saudaraku Titus Pikei adalah putra terbaik di tanah papua, orang yang punya gagasan untuk mengangkat budaya tanah papua ke dunia internasional. Unesco bukan ada di tanah Papua, bukan ada di kepala Burung, tapi lembaga Internasional, sehingga semua orang bisa melihat kebudayaan kita melalui noken", kata Walikota sambil mengatakan, " Mari kita lestarikan budaya di tanah ini, sehingga anak cucu kita tetap mengetahui bahwa noken ada di tanah ini".

Pemberian penghargaan ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah Kota Sorong yang memberlakukan penggunaan noken (Wajib) pada hari Kamis, terlebih pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkungan pemerintah Kota Sorong. (DiskominfoSorong)

Pemkab Raja Ampat Sosialisasi Penertiban Kapal Pesiar

Posted: 26 Jan 2019 10:51 AM PST

Pemkab Raja Ampat Sosialisasi Penertiban Kapal PesiarWAISAI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, menggelar sosialisasi  terkait keamanan dan kerawanan  serta penertiban sistim satu pintu bagi bagi kapal pesiar yang melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Raja Ampat. Sosialisasi yang menghadirkan para pemiliki kapal wisata tersebut berlangsung di Aula Wayag, Kantor Bupati Raja Ampat,  Selasa (8/1).

Selain pemilik kapal pesiar, sosialisasi tersebut juga dihadiri perwakilan Pemda Raja Ampat antara lain Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo, S.Pi, M.Si, Kepala Dinas PTSP, Muhammad S. Soltief, Kepala Badan Layanan Umum Daerah Raja Ampat, Safri serta beberapa pejabat di lingkungan. Acara ini juga dihadiri Kapolres Raja Ampat, Edy Prastyo, S.IK.

Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi lamatenggo selaku narasumber meminta semua pemiliki kapal asing yang berlayar atau melakukan  perjalanan wisata di Raja Ampat untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk pemda Raja Ampat . Salah satunya adalah melakukan registrasi ulang kepada Pemda Raja Ampat melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Raja Ampat.

 "Saya berharap semua pemilik kapal kapal ASing semuanya harus registrasi ulang kapal kapal.karna kami sudah punya dinas PTSP. Oleh karena itu, semua pemilik kapal harus segera melapor ulang untuk di data dengan baik," ujarnya

Sementara itu, Kapolres Raja Ampat, Edi PrasetyoS.IK mengakui siap menangani setiap laporan yang terkait kejadian atau keberadaan kepala pesiar di Raja Ampat.

"Selaku kapolres setelah menerima laporan, saya tidak langsung mengambil keputusan tetapi saya  menganalisa terlebih dahulu  dengan meninjau atau kami melakukan olah tempat kejadian terlebih dahulu, baru mengambil langkah langkah selanjutnya dengan  berkoordinasi dengan aparat terkait baru lah kita mengambil keputusan," katanya.

"Selama permasalahan yang terjadi selama saya diraja Ampat sampai saat ini kami selesaikan dengan baik ,untuk kedepannya ketika ada terdapat permasalahan dan ternyata itu menyalahi aturan saya berkoordinasi dengan pihak terkait kami akan panggil dan kami proses," tambahnya.

Oleh karena itu Kapolres Raja Ampat meminta semua intansi teknis terkait seperti perhubungan, pariwisata dan BLUD untuk berkoordinasi dengan pihak Polres Raja Ampat jika terjadi persoalan terkait kapal pesiar yang kluar masuk di perairan Raja Ampat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Raja Ampat meminta semua kapal yang masuk di Raja Ampat harus memiliki ijin berlayar dan mengikuti aturan umum  terkait pelayaran. (DiskominfoRajaAmpat)

Pemda Raja Ampat Minta OPD Petakan Potensi Pajak dan Retribusi

Posted: 26 Jan 2019 10:48 AM PST

Pemda Raja Ampat Minta OPD Petakan Potensi Pajak dan Retribusi
WAISAI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Daera (Pemda) Raja Ampat, Provinsi Papua Barat terus berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung percepatan pembangunan  daerah.

Karena itu Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE meminta seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memetakan seluruh potensi pajak dan retribusi sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Semua Pimpinan OPD segera berikan presentasi atau rincian terkait potensi pajak dan retribusi yang ada pada masing-masing OPD," ujar Bupati Abdul Faris Umlati saat memimpin rapat yang berlangsung di Aula Wayag, Kompleks Kantor Bupati Raja Ampat, Kamis (10/1).

Bupati AFU, sapaan Abdul Faris Umlati mengharapkan pimpinan OPD untuk terus berinovasi dan krearif dalam menggali berbagai potensi dan sumber-sumber penerimaan daerah.

Ia juga meminta kepada seluruh pimpinan OPD untuk saling kerja sama, komunikasi dan koordinasi serta menghilangkan sifat ego sektoral dalam mencapai target penerimaan Pendapatan Asli Daerah di kabupaten yang terkenal dengan potensi wisata baharinya tersebut.

Raja Ampat sendiri memiliki dua sektor unggulan dalam meningkat pendapatan asli daerah yakni sektor pariwisata, perikanan dan kelautan. Kedua sektor ini menjadi lokomotif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Raja Ampat.  Kendatipun demikian sektor-sektor lain juga perlu digali dalam mendukung dan tercapainya target penerimaan daerah.

"Pimpinan OPD lebih tahu potensi penerimaan yang ada di instansinya. Saya berharap untuk dirincikan secara baik sumber-sumber penerimaan pajak itu sehingga tidak tumpang tindih dengan OPD lainnya.  Obyek-obyek yang selama ini tidak dimanfaatkan maka bisa dimanfaatkan dengan efektif sebagai sumber PAD," ujar AFU.

Dalam menentukan dan merinci sumber-sumber penerimaan tersebut, AFU juga mengingat pimpinan OPD agar dalam pemetaan perlu disinkronkan dengan peraturan yang berlaku.

" Kita juga perlu hati-hati dalam menentukan pajak/retribusi, apalagi saat ini kita juga sudah ada Tim Saber Pungli. Jangan sampai ada masalah," katanya.

Untuk diketahui pada tahun 2019, Pemda Raja Ampat menargetkan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 200 miliar, yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah serta sumber pendapatan lainnya. (DiskominfoRajaAmpat)

Abdul Faris Umlati Ingatkan Pimpinan OPD Raja Ampat Kerja Sesuai Aturan

Posted: 26 Jan 2019 10:45 AM PST

Abdul Faris Umlati Ingatkan Pimpinan OPD Raja Ampat Kerja Sesuai Aturan
WAISAI, LELEMUKU.COM – Bupati Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Abdul Faris Umlati, SE menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2019 kepada pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di Kompleks Kantor Bupati Raja Ampat, Senin (21/1). 

Abdul Faris Umlati, SE atau biasa disapa , AFU dalam sambutannya mengatakan penyerahaan DPA SKPD merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting sebagai dokumen pedoman pelaksanaan anggaran OPD tahun Anggaran 2019.

Untuk itu, AFU meminta seluruh pimpinan OPD untuk bekerja sesuai aturan dan meningkatkan pengawasan internal sehingga semua program dan kegiatan yang tertuang dalam DPA SKPD Tahun Anggaran 2019 dapat dikerjakan pada waktunya dan mempercepat pengambangunan daerah.

"Saya minta pimpinan OPD untuk benar-benar proaktif melakukan mengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pada unit kerjanya masing-masing agar tetap konsisten dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,dan pelaporan serta penyerapan dan selesai pada waktunya," ujar AFU.

"Selain itu saya juga kepatuhan terhadap aturan dan ketentuan hukum yang berlaku," tambah AFU dengan tegas.

Tidak saja pimpinan OPD, Bupati AFU juga mengingatkan pengguna anggaran seperti PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), PPTK (Pejabat Pelaksana Kegiatan) dan bendahara serta panitia lelang untuk mencermati, memahami kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku dan melakukan konsultasi dan koordinasi sehingga pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2019 dapat berjalan dengan baik dan lancar.

"Saya tegaskan, jangan kalian main-main. Tahun ini merupakan tahun pesta demokrasi. Karena itu, kerjakan hal- hal ini betul-betul sesuai dengan ketentuan dan aturan main. Pahami apa yang kalian lakukan dan mengerti apa yang kalian kerjakan. Loyalitas dan didikasi harus ditunjukan dalam pertanggugjawaban anggaran serta penyerapannya," ujar AFU.

Penyerahan DPA SKPD secara simbolis diwakili kepada beberapa pimpinan OPD ini dihadiri Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas, S.Pi, M.SI, Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si, Pejabat Eselon II dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Raja Ampat. (DiskominfoRajaAmpat)

Petakan Potensi Pajak, Pemkab Raja Ampat Gandeng PT. Cartenz Teknologi Indonesia

Posted: 26 Jan 2019 10:42 AM PST

Petakan Potensi Pajak, Pemkab Raja Ampat Gandeng PT. Cartenz Teknologi Indonesia
WAISAI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, mengandeng PT. Cartenz Teknologi Indonesia untuk melakukan pemetaan potensi obyek pajak dan retribusi daerah.

Kerja sama dengan jasa konsultan pajak yang sudah melakukan hal serupa dibeberapa kota di Indonesia untuk melaukan modernisasi pajak daerah dalam mendukung penerimaan pajak dan retribusi daerah sebagaimana yang diatur pada Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009.

"Sejak tahun 2017, kami sudah berada di Raja Ampat untuk melakukan pemetaan terkait potensi pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Raja Ampat," ujar Konsultan Pajak PT. Cartenz Teknologi Indonesia, Bambang saat melakukan tatap muka dengan pejabat Raja Ampat di Aula Wayag, Kantor Bupati Raja Ampat, Selasa, (22/1).

Dalam tatap muka yang dihadiri Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE, Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si serta pejabat di Raja Ampat tersebut, Bambang menguraikan berdasarkan pemetaan yang dilakukan Raja Ampat memiliki obyek atau bidang pajak yang sangat potensial dalam mendukung penerimaan daerah jika dioptimalkan oleh instansi teknis terkait.

"Kami sudah melakukan pemetaan baik melalui google map maupun foto udara Kota Waisai. Kami menemukan banyak bidang/obyak pajak seperti pajak bumi dan bangunan, bahkan kurang lebih 4.000 an bidang atau obyek pajak yang bisa dioptimalkan," tandasnya.

Hanya saja kata dia, data ini perlu dilakukan pemutakhiran, pendataan/klarifikasi dan pendekatan individu terhadap sebuah bidang atau obeyk pajak, apakah sudah terdaftar atau belum sebagai obeyk pajak.

Terkait hal tersebut, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE memberikan apresiasi dan penghargaan kepada PT. Cartenz Teknologi Indonesia yang bersedia melakukan pemetaan terhadap obyek pajak di Raja Ampat.

"PT. Cartenz Teknologi Indonesia ini memiliki nama besar sebagai konsultan pajak. Mereka sudah membantu banyak daerah di Indonesia. Kita berharap kehadirannya di Raja Ampat membantu kita dalam melakukan pemetaan obeyk-obyek pajak yang dapat mendukung penerimaan daerah," ujar Abdul Faris Umlati dihadapan pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang menghadiri pertemuan tersebut.

"Jangan kita tidur. Kita terus bekerja. Kita petakan. Kita gali. Apa saja yang menjadi obyek pajak dan retribusi di instansi kita masing-masing," harap Bupati AFU, sapaan Abdul Faris Umlati berharap.  (DiskominfoRajaAmpat)