Film Provinsi Konservasi Diputar di Raja Ampat |
Film Provinsi Konservasi Diputar di Raja Ampat Posted: 09 Nov 2018 11:10 PM PST ![]() WAISAI, LELEMUKU.COM - Film Provinsi Konservasi yang digagas Conservation International (CI) Indonesian bekerja sama dengan Provinsi Papua Barat akan diputar di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, sore ini (Minggu, 14/10). Acara pemutaran film provinsi konservasi ini juga akan dihiburan sejumlah artis nasional diantaranya Edo Kondologit dan doorprize berhadiah bagi penonton yang menghadiri acara nonton bareng tersebut. Pemutaran Film Provinsi Konservasi ini merupakan rangkaian safari tim Kampanye Provinsi Konservasi menjelang tiga tahun dideklarasikannya Provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi pertama di Indonesia di lima kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua Barat. Pemutaran film dan hiburan yang menghadirkan artis serta doorprize berhadiah ini setelah sebelumnya dilakukan hal serupa di Manokwari, Ibukota Provinsi Papua Barat dan Anggi, Ibukota Kabupaten Penggunungan Arfak. Pemutaran film konservasi ini disambut pemda Raja Ampat. Asisten III Setda Raja Ampat, Muhidin Umalelen, S.Sos, M.Ec.Dev saat ditemui akhir September 2018 lalu mengakui pemutaran sebagai persiapan atau pemanasan menyambut Festival Raja Ampat tahun 2018. Perlu diakui bahwa Kabupaten Raja Ampat bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (CI dan TNC) merupakan pelopor dalam pengembangan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di wilayah bentang laut kepala burung tanah Papua. Karena itu, Pemutaran Film Provinsi Konservasi di Waisai mengingat keberhasilan Raja Ampat dalam membangun kawasan konservasi perairannya. Berkaitan dengan inisiatif Provinsi Konservasi dalam konteks pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam dari beragam aktivitas pemanfaatan, Direktur Program Papua Barat dari CI Indonesia, Meity Ursula Mongdong mengakui Perwujudan Provinsi Konservasi bisa dilihat dari komitmen pemerintah untuk menerapkan prinsip-prinsip pemanfaatan yang berkelanjutan dalam berbagai bidang pembangunan. "Pemilihan pariwisata sebagai sektor unggulan, terutama Raja Ampat,sudah menunjukkan sebuah komitmen yang tinggi pemerintah dan masyarakat terhadap keberlangsungan sumber daya alam di Raja Ampat," ujarnya Meity Ursula Mongdong. "Namun kepopulerannya saat ini telah meningkatkan jumlah pengunjung dengan sangat drastis. Best practices dan regulasi terhadap praktik berwisata di Raja Ampat sudah sangat penting dihadirkan dan yang lebih penting lagi perlu penegakan peraturan dan pengawasan harus benar-benar serius di diterapkan," kata Meity berharap. Pemutaran Film Provinsi Konservasi di Raja Ampat yang akan dilaksanakan di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) pada hari Minggu, 14 Oktober 2018 dimulai pukul 18.30 WIT tersebut. Sementara, lokakarya Provinsi Konservasi akan diselenggarakan di Ruang Pertemuan Lantai 1 Gedung Wanita, Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Senin, 15 Oktober 2018. (DiskominfoRajaAmpat). |
Pemprov Papua dan CI Indonesia Kampanyekan Provinsi Kampanye Posted: 09 Nov 2018 10:02 PM PST ![]() WAISAI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan Conservation International (CI) Indonesia mengkampanyekan provinsi konservasi di lima kabupaten dan satu kota di Wilayah Papua Barat. Sebagaimana press reales yang diterima Media Center Raja Ampat, Minggu (7/10) menjelaskan kampanye provinsi konservasi ini menjelang tiga tahun dideklarasikannya Provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi. Kampanye provinsi konservasi ini akan di mulai dari Manokwari, Ibukota Provinsi Papua Barat selanjutnya berturut-turut Kabupaten Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Kota Sorong, Fakfak, dan Kabupaten Kaimana Kaimana. Kampanye bertajuk "Pesta Rakyat untuk Konservasi" tersebut akan terbagi dalam dua kegiatan utama: Pemutaran Film Provinsi Konservasi dan Lokakarya Provinsi Konservasi bagi perwakilan pemerintah daerah, elemen non-pemerintah, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Sebagai informasi, Lokakarya tersebut selain bertujuan untuk menggalang dukungan dari Pemangku Kepentingan, juga dimaksudkan untuk 'membahasakan' istilah "Provinsi Konservasi" bagi seluas- luasnya khalayak. Dalam Lokakarya Provinsi Konservasi perdana yang digelar (4/10) lalu, Sekretaris Daerah Papua Barat, Nataniel D. Mandacan menjelaskan konservasi itu bertujuan melindungi makhluk hidup. "Orang-orang tua dahulu mengetahui bagian-bagian yang mesti dilindungi; seperti di laut dan di gunung," katanya Nataniel D. Mandacan. "Pemerintah terus mendorong pengesahan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) tentang pembangunan berkelanjutan di Papua Barat, atau yang lebih dulu dikenal dengan nama provinsi konservasi," tambahnya. "Setelah Perdasus ditetapkan, akan ada sosialisasi dengan melibatkan semua orang dari pesisir dan pegunungan. Pembangunan itu tidak melulu fokus pada ekonomi saja dan sumber daya alam tidak boleh diambil dengan serakah," tegas Nataniel D. Mandacan. Perdasus tentang pembangunan berkelanjutan di Papua Barat dirancang sebagai panduan utama bagi upaya-upaya pembangunan dalam konteks apapun dengan menitikberatkan perlindungan, pelestarian, dan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam di Papua Barat. Terkait hal itu, Vice President untuk CI Indonesia, Ketut Sarjana Putra menjelaskan kebijakan Provinsi Konservasi di Papua Barat merupakan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan yang holistik; yang mengoptimalkan manfaat ekonomi dan mengurangi resiko tetapi menjamin kelestarian sumber daya alam di darat dan laut untuk generasi mendatang. "Kampanye ini bertujuan untuk) Membangun pemahaman yang sama bagi para Pemangku Kepentingan akan arti dan hakekat, paradigma Provinsi Konservasi sehingga diharapkan masyarakat luas dapat menjadi pelaku utama serta pelopor model pembangunan hijau ini," tambah Ketut Sarjana Putra ketika ditanya soal tujuan kampanye provinsi konservasi tersebut. Kampanye pertama provinsi konservasi ini akan dilaksanakan besok (Senin, 8/10) di Halaman Kantor Gubernur Papua Barat yang dimulai pukul 18.30 Wit sebagai bagian dari "Festival Seni Budaya Papua Barat VI " berbarengan dengan International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) Kampanye provinsi konservasi yang dikemas dalam bentuk "Pesta Rakyat untuk Konservasi" ini diwarnai pemutaran "Film Provinsi Konservasi' yang penggarapannya dilakukan Pemprov Papua Barat bersama-sama dengan CI Indonesia dan Blue Sphere Foundation, juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik oleh Edo Kondologit dan Mitha Talahatu; dua seniman yang juga turut mendukung inisiatif Provinsi Konservasi di Papua Barat. Setelah Manokwari, kegiatan serupa akan dilaksanakan di Kabupaten Pegunungan Arfak (11 Oktober 2018), Raja Ampat (14 Oktober 2018), Kota Sorong (17 Oktober 2018), Kabupaten Fakfak (21 Oktober 2018), Kabupaten Kaimana (24 Oktober 2018). (DiskominfoRajaAmpat) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |